Monday, October 22, 2007

De Clichy: Agonia Cinta Monyet yang ngintrik

Tadinya mau membaca novel ini sedikit demi sedikit, jadi hiburan pas di jakarta di antara kerjaan dan rutinitas yang penat, eh kok malah sudah ludes di hari terakhir liburan:p. yes, saya membaca mulai dibelinya novel itu dan dibawa ke rumah sekitar jam 12 siang sampai tamat di halaman 671, ketika nunuk (tokoh novel) pamit terhadap pembacanya sekitar pukul satu dinihari, dan tentunya di antara jam itu banyak aktivitas lain dilakukan termasuk tidur, makan dan cari makan, maen zuma, liat email, ngambek dan titiktitik, hihihihi....
boulevard de clichy, novel pop remy sylado
Seperti novel remy sylado yang pernah saya baca lainnya, yang banyak memuat sejarah, pengetahuan baru buat saya, seperti logika skenario dan intrik politik, pastinya novel ini keren, apalagi pas ada acara menduga tokoh, hehehhe, kira-kira ini siapa ya?, yup karena om remy selalu bersetting pada sejarah yang mungkin saja terjadi dan ada tokoh-tokoh itu, pastinya. De clichy ini latar belakang pemilu 2004 dengan berbagai garis cerita yang kemudian ada keterkaitan satu dengan yang lainnya(kalo yang ini memang sang penulis jagonya), dengan gaya bahasa yang kadang bikin cekikikan plus tambahan informasi mengenai sejarah dan bahasa (om remy sendiri kalo gak salah jago 9 bahasa, berbeda dengan saya yang bahasa indo aja kadang gak berstruktur, hiks!). Meski mungkin mudah ditebak, jika anda adalah penggemar setia novel remy sylado:p, tapi bumbu kritik politik, kritik budaya membuat saya makin tercerahkan...

Tokoh utamanya adalah nunuk alias nugrahati dan budiman, ada juga waluyojati yang gambaran umum alias stereotype oknum yang labelnya wakil rakyat, ada bing wijaya yang gambaran mafia berbulu domba, ada cerita eksil partai yang kemudian dikejar dan diperlakukan tidak baik di paris, dan juga ada gambaran oknum wakil rakyat atau individu yang mengkomersilkan spiritualitas, plus sosok paranormal...selain novel ini, kerudung merah kirmizi, mimi lan mintuna, ca bau kan, kembang jepun, paris van java, matahari di melbourne (?),sudah saya lahap dan asik-asik semua, hehehhehe....

Saya gak nolak lho, kalo dikasi buku-buku karya om remy yang lain atau mau kadoin saya buku yang lain, anyone?;)
"Yang tak terbantah dari ....orang Indonesia. Orang Indonesia semua beragama, tapi agama penghias KTP, sebab yang paling dihayati oleh orang Indonesia adalah fulus, demi uang gampang sekali mencatut nama Tuhan. Jadi bilanglah religiusitas orang Indonesia adalah Religiusitas kelontong...." (De Clichy, hal 9)


Powered by ScribeFire.