Thursday, April 12, 2007

ipdn...?

banyak yang nulis soal IPDN ya, akhir-akhir ini. Ya, karena IPDN mengulangi kesalahan yang sama berulang kali, dan melanggengkan nilai-nilai yang bertolak belakang dengan apa yang harusnya dilakukan oleh pamong praja. rame banget, bahkan alumni-nya pun tetap bersikukuh dengan menggelar konferensi pers....hahahha, tentu saja anda selamat, karena mungkin sudah bebal dan gak punya nurani?dan kekerasan sudah mendarah daging yang penting gengsi! atau bisa dijaminkah dalam melaksanakan tugasnya sebagai birokrat, bisa mengayomi masyarakat?

masalahnya di kota kabupaten terpencil ini, saya menemui seperti itu, alumnus whatever lah, mulai dari apdn, stpdn sampai IPDN, gak ada tu mengayomi setidaknya karena dia adalah seorang yang disiapkan lebih dari yang lain untuk jadi pamong praja kan? yang pertama ketemu, suka melecehkan cewek, terus korup (tapi untung gw bisa skak), terus menyebarkan berita fitnah, sama cari muka bo! terus yang paling fatal ada juga yang diajak diskusi cuma bengong, ngantuk tapi mata duitan, terus adalagi yang pendiem banget....gak ada suaranya dan mental disuruh.....aw..aw...plis deh, tidak ada kredit positif memang dari pengalaman berinteraksi dengan orang-orang itu...

terus, pernah juga, kalo tidak salah, para siswa di institut itu juga ada kayak KKN , sumthin likethat gt lah, wiiyyy, rame deh cerita orang dari mulai perawat gigi sampe dokter dan masyarakat sekitar, mbok pada gak suka sama kebiasaan-kebiasaan 'ajaib' para calon pamong praja itu, dan itu juga saya liat waktu barengan naik kereta bisnis dari rangkas ke jakarta...mulai dari di stasiun kereta, bertindak merendahkan para penjual asongan di stasiun, terus makan buah dan buang sampah sembarangan...terus pelukan sepanjang kereta (duh, ini yang bikin gw iri)....dan gak ada sopan santun...plis dehh, kayak orang yang baru dilepas dari terali besi...gituw...

pun, saya ndak heran kalo berita soal kematian cliff kemudian juga mendapat respon yang menurut saya gak humanis (boleh donk saya sok humanis), mulai dari tetep mengagungkan budaya -maap- biadab menurut saya, sampe tetap aja cari kesalahan orang, wow!, gimana kalo anak anda yang meninggal gak wajar, wahai para alumni?...