terpaksa...

terpaksa adalah kata-kata yang tepat menggambarkan situasi saya saat ini...
serius ne, pake kata-kata saya...

terpaksa menerima beberapa konsekwensi dalam lingkungan pekerjaan, meski ya gak gitu enjoy-enjoy amat. terpaksa karena saya belum rela untuk meninggalkan aktivitas yang baru saya jalani dan saya menyukainya. bekerja bersama orang-orang muda, menyenangkan saya, tapi major pekerjaan saya bukan itu, jadi kalau boleh saya bilang terpaksa, demi sekecil kepentingan itu yang sungguh memuaskan batin saya dalam bekerja...

terpaksa juga bermanis-manis kata, supaya tidak ada lagi pertengkaran-pertengkaran yang membuat masing-masing menjadi monster, cuma dengan satu harapan..tumbuh kesadaran di lain pihak.jika saya mulai menekan ego, kenapa anda juga tidak melakukan hal yang sama? ya, terpaksa...meski saya gundah..terpaksa meski seringkali pikiran-pikiran itu harus saya buang jauh-jauh...melihat individu berkembang dan memilih apa yang dia mau...tanpa mau berpikir matang...ya meskipun perih, tapi keterpaksaan ini mungkin tak ada artinya buat anda, tapi saya? mungkin saya harus belajar lagi mengenal diri saya sendiri...toh, anda gak tau saya terpaksa melakukan, saya bisa terus berpura-pura sampai suatu saat, entah kapan...saya menyadarinya, bahwa yang saya lakukan tidak bisa diteruskan...

cerita tambahan:
kemaren, saya dari indramayu, beli blewah dua yang satunya untuk oleh-oleh yang lainnya saya bikin es blewah sendiri....puas sekali rasanya!, dari indramayu yang juga membuat saya harus lebih banyak BERSYUKUR dan BERTERIMA KASIH atas apa yang diberikan-NYA, karena saya berkendara mobil dan ban dalam mobil itu terlepas, yang membuat mobil harus mencari keseimbangan, dan itu di dalam tol. beruntung saya masih dilindungi, karena perjalanan mobil itu tidak ngebut dan tol sedang sepi mobil pada saat ban itu terlepas, alhamdulillah...meski ban-nya rusak berat, agak takut tadinya, tapi sudahlah biar saya simpan sendiri ketakutan itu...lagiyan kan sudah berbagi cerita dengan blogie, makasi ya blogie:*