Monday, September 05, 2005

takut tinggal di indo...

menyimak berbagai kejadian di negara ini yang makin hari bikin takut untuk tinggal disini...
kalo, negara ini jadi negara islam (gw mo kabur duluan), duh, bener-bener menakutkan...ada yang mau bantu, kalo ada kerjaan di luar negara yang makin gila ini?....
masak, orang-orang membabi buta untuk menyatroni rumah ibadah yang dianggap *ilegal*, menurut pandangan satu kelompok, seperti yang terjadi baru-baru ini bahwa ada penutupan paksa rumah ibadah, hem, kalo gini caranya, gimana kalo gw curiga sama padepokan2, atau tempat pengajian2???, susahnya menghargai perbedaan disini.

Ada anggapan bahwa isu penyebarluasan agama dengan iming2 materi, sekarang, kenapa mesti berfikiran secara eksternal? bahwa mereka di luar lingakaran kita yang jelek? kenapa tidak mengevaluasi bahwa kenapa islam mulai banyak ditinggalkan, karena apa...karena apa, evaluasi dululah sebelum nakut-nakutin orang, mana mo ngibarin perang salib segala (tau gak? yang gini ini orang-orang pada ninggalin)....

Kalo gw boleh ngomong, agama itu kan kontekstual ya, agama ini ada sebagai pemberi ketenangan hidup dari hal-hal yang berbau duniawi (manusia-manusia), menyebarkan melalui ketenangan inilah yang gak pernah dipikirkan oleh orang-orang yang doyan mengintimidasi itu( gw uda benci setengah mati ini)....duh, gw bener-bener menganggap 'gila' orang-orang yang tidak mau menghargai manusia satu sama lainnya...

main bentrok, main bom, main pukul, main grebek....(sucks banget)
pernahkan berfikir bahwa agama itu bukan simbol dan ritual belaka...
perlukah kekerasan dan anarkisme? mempertahankan apa yang kita anggap benar itu mutlak, tapi kekerasan bukanlah cara yang bijak...(sok banget ya)
yang jelas gw takut tinggal di negeri ini, palagi klo mo jadi negara islam (duh, takut bener), umat islamnya disini aja belum bisa saling menghargai (kayaknya si kalo di indo ini yang dihormati cuma satu, kekuasaan dan uang (mungkin jg termasuk kelompok yang menyergap rumah ibadah itu)
*Nurcholis Madjid, orang yang menghargai pluralisme itu telah tiada*
lalu siapa yang bisa menyuarakan, bahwa pluralisme itu bukan suatu hal yang salah, bahwa menghargai adalah esensi dari nilai-nilai agama kita?...

*tetep takut tinggal di indo, kalo kayak begini keadaannya*